Tanah merupakan media alam untuk pertumbuhan tanaman. Tanah menyediakan unsur-unsur hara sebagai makanan tambahan untuk pertumbuhannya. Unsur hara di dalam tanah berasal dari mineral dan bahan organik yang ada di dalam tanah. Unsur hara ini kemudian diserap oleh akar tanaman dan melalui daun dirubah menjadi karbohidrat, protein, lemak, dan zat-zat lain yang dapat dimanfaatkan oleh hewan dan manusia.
Sayangnya unsur hara di dalam tanah tidak semuanya dalam bentuk tersedia yang dapat langsung diserap olah tanaman. Untuk menyediakan unsur hara yang cukup untuk pertumbuhan tanaman para petani biasanya menambahkan pupuk kimia dan bahan organik kedalam tanah. Penggunaan pupuk kimia tiap tahun makin meningkat. Penggunaan pupuk kimia yang tidak efisien dan berlebihan, ternyata bisa menimbulkan pencemaran lingkungan. Pupuk kimia disatu pihak memang memberikan hasil yang sangat menabjubkan bagi hasil pertanian dalam jangka pendek. Tapi dilain pihak, efeknya ternyata meninggalkan endapan/residu kimia yang tidak terurai oleh organisme tanah, sehingga tanah tidak dapat direhabilitasi yang berakibat pada berkurang dan hilangnya sari tanah yang diperlukan tanaman. Selanjutnya hasil tanaman akan terus berkurang jika pupuk tidak ditambah dengan persentase lebih banyak pada lahan yang sama. Pada akhirnya tanah tersebut tidak dapat lagi ditanami dan menjadi lahan kosong dan tandus.
Uraian diatas menegaskan bahwa permasalahan utamanya adalah bagaimana menyediakan unsur hara di dalam tanah tanpa menimbulakan akibat yang merugikan dimasa yang akan datang. Jawabannya adalah dengan penggunaan teknik mikrobiologi. Mikroba ini diberikan ke dalam tanah sebagai inokulan untuk membantu memfasilitasi atau menyediakan unsur hara tertentu bagi tanaman. Beberapa mikroba penting yang mampu menyediakan unsur hara adalah:
Azotobacter
Salah satu mikroba penambat nitrogen yang berasosiasi dengan perakaran tanaman. Selain kemampuannya menambat nitrogen, mikroba ini juga mampu menghasilkan hormon yang kurang lebih fungsinya sama dengan hormon pertumbuhan tanaman dan menghambat pertumbuhan jamur jenis tertentu. Azotobacter dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman melalui pasokan nitrogen udara, pasukan pengatur tumbuh, mengurangi kompetisi dengan mikroba jenis lain dalam menambat nitrogen, dan membuat kondisi tanah lebih menguntungkan untuk pertumbuhan tanaman.
AzospirilliumAzospirillium juga merupakan mikroba yang tinggal di daerah perakaran. Infeksi mikroba ini menyebabkan percabangan akan lebih berperan dalam penyerapan hara. Keuntungan lainnya, saat berasosiasi dengan perakaran mampu menambat nitrogen maka keberadaan nitrogen di dalam tanah dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang lebih panjang, sehingga akan mengurangi pasokan nitrogen dari pupuk kimia. Azospirillium menurunkan kehilangan nitrogen akibat pencucian, denitrifikasi, dan bentuk kehilangan nitrogen lain.
Mikroba Pelarut PhosphatMikroba ini mampu membuat Phoshat (P) menjadi tersedia untuk tanaman, dan menghalangi terjeratnya Phosphat (P) oleh unsur-unsur yang lain. Manfaat lain adalah dapat menigkatkan kesehatan akar dan pertumbuhan tanaman melalui perlindungannya terhadap penyakit.
Mikroba Pendegradasi Selulosa Merombak selulosa sehingga bisa memineralisasi bahan oraganik berselulosa dan melepas unsur-unsurnya yang terjebak dalam ikatan Kalium dan Aluminium (Al) sehingga tersedia bagi tanaman.
LactobacillusMikroba ini berfungsi sebagai mikroba pelarut Phosphat yang terikat di tanah oleh Kalsium dan Magnesium di tanah alkalis dan yang terikat oleh Aluminium (Al) di tanah asam.
PseudomonasMikroorganisme tanah seperti bakteri Pseudomonas sp. dapat mengeluarkan asam asam organik seperti asam fomiat, asetat, dan laktat yang bersifat dapat melarutkan bentuk-bentuk fosfat yang sukar larut tersebut sehingga tersedia bagi tanaman. Pseudomonas juga mampu meronmbak senyawa aromatik tertentu sehingga tidak menjadi racun bagi tanaman.
Hormon Auksin zat pengatur tumuh/hormon tumbuh jenis Auksin atau IAA (Indole Acetic Acid), yaitu: hormon tumbuh yang tidak terlepas dari proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
IAA ini berfungsi sebagai hormon pengembangan sel yang struktur kimianya menyerupai Asam Amino Tritopan.
Jika diberikan IAA pada tanaman, pertumbuhan akar cepat dan juga dapat mempercepat pembentukan rambut akar, memperpanjang akar dan pertumbuahan batang serta daun.
Dengan demikian mengoptimalkan penyerapan hara dalam tanah.
.
No comments:
Post a Comment